Scooters Brothers

Jika sempat berkeliling Jakarta pada akhir pekan, Anda mungkin akan berpapasan dengan konvoi pengendara skuter. Mereka boleh jadi adalah para anggota klub penggemar skuter yang sedang menuju tempat "mangkal" masing-masing.

Tengoklah kawasan sekitar Monas. Di sana berkumpul keluarga besar Vespa Monas Club. Lihat juga di bilangan Jalan Mahakam, Jakarta Selatan, tempat anggota Jakarta Vespa Club berkumpul.

Daftar tempat mangkal menjadi panjang karena di wilayah Jabotabek ada sekitar 80 klub penggemar skuter dengan jumlah anggota lebih dari 4.000 orang. Sebagian dari klub itu menginduk pada Ikatan Vespa Indonesia (IVI).

Sekadar menambahkan, tengok juga di depan Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Di sana bergerombol kelompok Independent Scooter Taman Ismail Marzuki (ISTIM). Di taman lain, kali ini di sekitar Taman Makam Pahlawan Kalibata, berkumpul Brandal Scooter. Ada pula penggemar skuter yang kebetulan bernaung pada perusahaan sama seperti Vespa Owners Group (VOG) yang suka mangkal di depan kantor mereka di Palmerah Selatan.



Jangan lupa pula mampir ke kawasan di depan Masjid Raya, Tangerang, Banten. Di sanalah anggota Budavest berdiri. Budavest adalah singkatan dari Budak Vespa Tangerang yang kini beranggotakan 175 orang. Asal tahu saja, budak di sini diartikan sebagai anak-anak.

Anggota klub sangat variatif, mulai dari dokter hewan, marinir, mahasiswa, guru, karyawan swasta, pegawai negeri, ustadz, sampai polisi, bahkan ada pula yang masih menunggu pekerjaan mapan. Dalam kumpul anggota, mereka membicarakan segala hal, tetapi kebanyakan berkisar soal Vespa. Dari ajang itulah mereka bertukar info soal suku cadang yang dibutuhkan.

”Ada juga anggota yang dapat pekerjaan dari teman sesama anggota,” papar Herman (30), anggota ISTIM yang membuka bengkel di bilangan Jalan Otista III, Jakarta Timur.

Tak hanya nongkrong dan touring, klub juga melakukan bakti sosial. VOG yang beranggota 120 orang itu, misalnya, akhir Juli mendatang akan mengadakan khitanan massal di Subang, Jawa Barat, sekalian tur.

Klub-klub itu terbentuk dari rasa senasib sepenanggungan sebagai pengguna Vespa. JVC, misalnya, terbentuk dari pengguna yang sering menserviskan Vespa di sebuah bengkel di bilangan Jalan Wijaya, Jakarta Selatan. Mereka kemudian menggagas untuk membuat wadah kegiatan bagi pengendara Vespa. Pada Juni 1985 terbentuklah kemudian Jakarta Vespa Club (JVC).

”Tur pertama kami ke Cibodas diikuti 200 peserta. Setelah pulang tur, beberapa peserta mendirikan klub lain. Sejak itu klub penggemar Vespa bertambah,” kata Roni Rasjidi (48), salah seorang tokoh JVC.

Mereka kebanyakan mengaku jatuh cinta dengan skuter bermerek Vespa karena desain bodi yang dianggap unik, mesin yang praktis, serta ban serep yang mudah dipasang jika ban kempes.

”Buat cewek, Vespa itu asyik. Bodinya seksi” kata Yeti Widianti (27), anggota Brandal Scooter yang mempunyai Vespa tipe Gran Sport (GS) keluaran tahun 1965.

Penggemar Vespa yang tergabung dalam klub-klub itu terkategorikan dalam fokus-fokus berbeda. JVC, misalnya, cenderung pada pemeliharaan Vespa klasik. Klub Sitoracing memfokuskan pada sport termasuk balap I.

Bersaudara

Apa pun fokus kegiatan klub tersebut, mereka punya rasa persaudaraan sesama penggemar. Pada akhir pekan mereka kadang saling berkunjung ke tempat mangkal klub. Ada peraturan tak tertulis yang mengondisikan sesama pencinta untuk saling melambaikan tangan jika berpapasan di jalan meski mereka tidak saling mengenal.

”Kami enggak takut mogok di jalan. Kalau ketemu sesama anggota pasti akan ditolong meski kami enggak saling kenal. Kalau perlu ditarik ke bengkel terdekat,” kata Yudo (27), anggota ISTIM yang menggunakan Vespa tipe Super keluaran 1974 warisan sang eyang.

Yudo menyebut solidaritas antarpencinta skuter itu sebagai scooter brotherhood, persaudaraan antarpengguna. Persaudaraan itu berlaku bagi penggemar skuter di mana pun.

Dengar pengalaman Eko Sulistyanto, Sekretaris Budavest, ketika pada tahun 2000 melakukan tur Jakarta-Malang menuju Bromo. Menjelang malam, Eko dan lima anggota rombongan tiba di Solo, Jawa Tengah.

”Kami disamperin sesama anggota klub. Padahal, kami belum kenal dan belum pernah kontak. Kami diminta menginap di rumah anggota Bengawan Solo Club,” papar Eko tentang sambutan penggemar Vespa di Solo.

”Kalau kami nongkrong, itu sudah seperti saudara. Kami enggak pandang suku atau agama, semua boleh bergabung. Kami bersaudara tanpa gontok-gontokan,” kata Roni.

”Kami bersemboyan, berskuter kami bersaudara,” kata Yudo seperti mewakili semangat berkerabat penggemar skuter.


Selengkapnya...

The Story of Vespa

The Legend of Wespe
For : Scooter_Holic

Sebagian motormania sepakat bahwa hanya ada satu jenis sepeda motor yang mereka anggap paling seksi. Vespa-lah kendaraan yanng dimaksudkan. Boleh saja Anda tidak setuju. Tapi, cobalah pandangi tampilan motor buatan Italia itu dengan seksama. Inilah satu-satunya jenis motor yang berbentuk unik, semua bagian 'tubuhnya' cenderung membulat dengan buntut mirip lekuk penari jaipong.



Lalu, karena bentuknya yang khas itulah, Vespa muncul sebagai salah satu motor terpopuler dan bahkan melegenda di dunia. Popularitas Vespa mulai mengila sejak pertengahan tahun 1950-an. Padahal, saat itu usia produk motor beroda kecil ini belum lebih sepuluh tahun. Piaggio, produsen motor ini, mengumumkan telah mampu meperdagangkan lebih dari 15 juta unit motor pada 1956 ke seluruh pelosok dunia.


Paling menarik, sejumlah nama artis beken internasional saat itu sangat akrab dengan nama Vespa. Mereka antara lain adalah John Wayne, Henry Fonda, dan Jean Paul Belmondo. Termasuk juga Ursula Andress yang malahan pernah menjadi bintang iklannya

Lebih seabad silam, tepatnya 1884, Enrico Piaggio pengusaha muda berdarah Italia-- memulai usahanya di bidang pesawat terbang. Dua puluh tahun kemudian, usahanya itu bangkrut. Dasar bersemangat baja dalam dunia bisnis, Piaggio pantang menyerah. Lalu, dimulailah merancang industri alat transportasi dengan alternatif kendaraan niaga ringan.

Maka pada 1945, konstruksi alternatif tersebut ditemukan. Awalnya memang sebuah konsep sepeda motor berkerangka besi dengan lekuk membulat bagai terowong. Mengejutkan, ternyata bagian staternya dirancang dengan menggunakan komponen bom dan rodanya diambil dari roda pesawat tempur.

Hasilnya, munculah pertama kali produk motor dengan seri P108. Kendaraan ini berteknologi sederhana tapi punya bentuk yang amat menarik, bagai binatang penyengat (lebah) karena bentuk kerangkanya. Akibat tampilannya itu, motor ini lebih sering dinyatakan sebagai Wespe atau Vespa, yang artinya memang binatang penyengat.

Guna mengoptimalkan bentuk dan keamanan penggunanya, pabrikan yang kala itu masih terbilang sebagai usaha 'kaki lima' merancang papan penutup kaki pada bagian depan. Proyek ini langsung dipimpin ahli teknik konstruksi terkenal di Italia kala itu, Corradino d'Ascanio.

Karenanya hak paten pun segera dapat mereka kantongi. Namun, karena bentuk penutup pengaman yang bagai papan selancar itu, sejumlah pekerja di pabrik Piaggio pun bahkan mengatakannya sebagai motor Paperino. Harap diingat, Paperino adalah sindiran sinis untuk tokoh Donald Duck (bebek). Maka, d'Ascanio pun putar akal untuk memperbaiki model tersebut.
Perkembangan selanjutnya, produk ini ternyata laris diserap pasar Perancis, Inggris, Belgia, Spanyol, Brasilia, dan India --selain di pasar domestik produk ini laku bagai kacang goreng. Selain itu, India pun memproduksi jenis dan bentuk yang sama dengan mengambil mesin Bajaj. Jenisnya adalah Bajaj Deluxe dan Bajaj Super. Sejumlah pihak lantas mengajukan lamaran untuk joint membuat Vespa. Maka pada 1950 munculah Vespa 125 cc buatan Jerman.

Pada saat itu banyak negara lain yang mencoba membuat produk serupa. Tapi ternyata mereka tak sedikit pun mampu menyaingi Piaggio. Di antara pesaing itu adalah Lambretta, Heinkel, Zundapp, dan NSU. Bagi masyarakat Indonesia, produk Lambretta dan Zundapp, sempat populer di era 1960an.
Selidik punya selidik, fanatisme terhadap Vespa ternyata muncul akibat ciri dasar bentuk motor ini yang selalu dipertahankan pada setiap produk berikutnya. Bahkan saat mereka terbilang melakukan 'revolusi' bentuk pada produk baru, Vespa 150 GS, kekhasan pantat bahenol masih terasa melekat.

Produk 150 GS --kala itu dikenal sebagai Vespamore dan hampir selalu tampil di tiap film tahun 1960-an-- memang kemudi dan lampu sorotnya mulai dibuat menyatu. Tapi, secara keseluruhan apalagi bentuk pantatnya, benar-benar masih membulat dan sekel.
Perkembangan selanjutnya Vespa diarahkan pada bentuk sportif yang nampak pada produknya di tahun 1951. Dan produk tersebut sempat mendapat mendali emas untuk kategori motor Sportif di Eropa. Dan aktualisasi sportif-nya terbukti dengan pecahnya rekor kecepatan 171 km/jam untuk kendaraan Vespa bermesin 125 cc. Dan sejak itulah para Vespamania terlihat sering berkonvoi keluar kota secara berombongan.

Khusus untuk Lambretta, sebenarnya diproduksi lebih tua dari Vespa, tapi sempat terhenti produksinya. Tatkala Vespa berproduksi, Lambretta pun keluar lagi. Hanya saja, posisi mesinnya berbeda dengan Vespa. Vespa bermesin disamping, sedangkan Lambretta ada di tengah. Untuk yang buatan Jerman, jenis scooter-nya bernama NSU Prima. Selain itu, DKW juga memproduksi jenis scooter-nya pula. Ternyata, Jepang pun tak ingin ketinggalan dalam memproduksi motor jenis scooter ini. Di tahun 1960-an, Jepang mengeluarkan jenis scooter Rabit-nya.
Selain Vespa, di Italia ada beberapa produsen motor yang memproduksi jenis scooter ini. Di masa sekarang, bahkan mereka menghasilkan scooter berkecepatan tinggi. Contohnya jenis scooter yang di Italia dikenal Velocivero pabrikan Italjet. Konon, scooter inilah tergolong jenis tercepat di dunia. Kecepatannya melebihi 180 kilometer per jam. Di Indonesia, ada pula jenis seperti ini dipasarkan oleh Aprilia dengan nama Italjet Dragster. Selain itu, Cagivapun kini menelurkan jenis scooter-nya yang dinamakan Cagiva Cucciolo.
Belakangan, sejumlah pabrikan motor kembali membanjiri pasar dengan kendaraan berkapasitas mesin kecil dan cukup laku terserap pasar. Tapi cobalah perhatikan, bentuknya ternyata banyak yang terinspirasi oleh kegenitan atau bahkan keseksian Vespa. Dan kini pun Vespa harus kembali melakukan terobosan, bila ingin kembali populer di tengah pesaingnya. bid/wed/berbagai sumber.
back 2 up

Selengkapnya...

Vespa Artis Indonesia

“Vespa tidak hanya sebuah produk, tapi juga gaya hidup” slogan tersebut merupakan kampanye masuknya Vespa di Amerika Serikat. Seiring dengan filosofi kampanye dimaksud maka berbondong-bondonglah selebritis di Amerika Serikat berusaha memiliki tunggangan yg merupakan icon mode dunia tersebut, dan gejala ini kemudian menjalar ke seluruh dunia termasuk di Indonesia Sejak tahun 1950’an hingga memasuki abad baru ini, gejala tersebut selalu muncul.

Sebagai sebuah produk pop yang trendi, Vespa berusaha menyesuaikan dirinya untuk selalu mengikuti perkembangan mode. Hal ini dapat dilihat dari evolusi bentuk Vespa awal hingga kini yang selalu berubah, dinamis namun tidak meninggalkan ciri khasnya sebagai icon mode dunia.


Mengapa image tersebut dapat terbentuk? dari tahun 1950’an Vespa selalu mensponsori kegiatan-kegiatan yang bersinggungan langsung dengan para selebritis dunia, baik dalam bentuk Miss Vespa maupun event lainnya dengan hadiah Vespa keluaran terbaru. Selain itu iklan-iklan yg dibuat Vespa berbentuk seksi serta simple yg mencerminkan bahwa Vespa merupakan kendaraan yang mudah dikendarai oleh wanita sekalipun serta menambah aksen seksi dari penunggangnya.

Mengapa image tersebut dapat terbentuk? dari tahun 1950’an Vespa selalu mensponsori kegiatan-kegiatan yang bersinggungan langsung dengan para selebritis dunia, baik dalam bentuk Miss Vespa maupun event lainnya dengan hadiah Vespa keluaran terbaru. Selain itu iklan-iklan yg dibuat Vespa berbentuk seksi serta simple yg mencerminkan bahwa Vespa merupakan kendaraan yang mudah dikendarai oleh wanita sekalipun serta menambah aksen seksi dari penunggangnya.

Para selebritis yang memiliki Vespa mulai dari produser film hingga bintang film, dari designer dunia hingga model dunia, dari penyanyi dunia hingga rock star. Sebuah pendekatan yang sulit tertandingi oleh jenis tunggangan roda dua lainnya, seperti yang dikatakan oleh Rikki Rockett (drummer group band rock Poison) yg memiliki Vespa Rally “Vespa itu cantik banget, mereka sexy, romantic. Saya pikir cewek diatas Vespa lebih seksi dibandingkan diatas motor jenis lainnya, benar ngak’…?” Lain lagi komentar Steven Spielberg yang memiliki Vespa tahun 1962 warna abu-abu, “alasan mengapa saya mencintai Vespa karena waktu kecil saya memiliki poster William Wyler (salah satu sutradara besar) diatas tempat tidur saya, sedang menunggang Vespa saat menyutradarai film Ben-Hur. Sejak saat itu saya ingin seperti dia, mengendarai Vespa seperti Wyler.” Begitupun komentar Titi DJ yang mempunyai ET4 “di club Vespa kita seperti saudara.”

Selain artis atau selebritis tersebut di atas yang memilih Vespa sebagai kendaraannya, beberapa artis dan selebritis lainnya adalah:

* Designer: Vivienne Westwood, Donna Karan, Givency, Dolce & Galbana, Ralph Lauren, Anna Sui. Pelukis: Salvador Dali.
* Photographer: Peter Beard.
* Bintang Film: Tora Sudiro, Kirstie Alley, Matthew Broderick, Sandra Bullock, Robert de Niro, Andy Dick, Vin Diesel, Matt Lauer, Kirsten Dunst, Carrie Fisher, Dennis Franz, Jimmy Fallon, Wayne Gretzky, Marcia Gay Harden, Alyson Hannigan, Milla Jovovich, Jay Leno, Bai Ling, Jon Lovitz, Sarah Jessica Parker, Jerry Seinfield, David Spade, Sylvester Stallone. Gwyneth Paltrow, Adjie Pangestu.
* Rock Star: Flea, Anthony Kiedis, Lenny Kravitz, Sting, Steve Craddock, Damon Albarn. Lainnya: DJ Wingki, Naif, Dick Doang.

Selengkapnya...

Kirab Merah Putih XI VAC on MPJB

Hallo brow scootersit Indonesia datang dan ramaikanlah KMP VAC di MPJW Senin, 17 Agustus 2009.




Untuk Anggota Vespa Antique Club khusunya jangan lupa datang.

de_scooterholic2034 Selengkapnya...

Oldist Scooter












Selengkapnya...

The story of Volk Wagen - Gerobak Nazi

Sejarah VW

Asal mula mobil ini berasal dari zaman Nazi Jerman pada tahun 1930an. Adolf Hitler menginginkan agar kendaraan pribadi dapat tersedia untuk masyarakat umum, dan menugaskan seorang insinyur, Ferdinand Porsche, untuk merancang kendaraan tersebut. Hitler mensyaratkan bahwa kendaraan ini harus mampu mengangkut dua orang dewasa dan tiga anak kecil, pada kecepatan 100 km/jam, dan harganya tidak melebihi harga sepeda motor ditambah harga boncengan samping sepeda motor pada waktu itu.
Perancang mobil yang sebenarnya masih kontroversial, karena walaupun secara resmi Ferdinand Porsche adalah perancangnya, pada 1920-an, Joseph Ganz telah merancang mobil yang mirip. Mobil tersebut lebih kecil dan lebih murah, namun para produsen mobil tidak tertarik, justru dua produsen sepeda motor yang tertarik. Adler memproduksi Maikäfer, dan Standard memproduksi Superior, dan mengkampanyekan dalam iklan sebagai 'Der Deutsche Volkswagen' (mobil rakyat Jerman).

Ketika Nazi mulai berkuasa, mereka menyukai Superior, namun tidak lama kemudian, Joseph Ganz dimasukkan ke penjara. (Ia kemudian kabur ke Swiss). Kemungkinan alasan dipenjaranya Ganz adalah karena Nazi mengetahui bahwa ia adalah seorang Yahudi. Pemerintah Nazi kemudian mendekati Porsche, yang merancang prototipe mobil yang mirip dengan Superior, yang dinamakan Käfer. Menurut Volkswagen, tidak hanya Ganz yang telah merancang mobil dengan desain mirip, dan Käfer sendiri bukan didesain berdasarkan rancangan Ganz.
Perusahaan Volkswagen dapat bertahan setelah Perang Dunia atas usaha seorang tentara Inggris, Mayor Ivan Hirst. Setelah perang, Hirst diperintah untuk mengepalai pabrik yang telah rusak dibombardir Sekutu dan dikuasai Amerika Serikat. Dimulai dengan usahanya membuang bom yang tidak meledak yang tersangkut di antara mesin produksi, ia kemudian berhasil meyakinkan angkatan bersenjata Inggris untuk memesan 20.000 mobil. Pada tahun 1946, pabrik tersebut telah dapat memproduksi 1.000 mobil per bulan.
Produksi VW Kodok "Type 1" berkembang pesat dari tahun ke tahun, dan pada 1954 mencapai 1 juta mobil. Pada 1973, produksi telah mencapai 16 juta, dan popularitas mobil telah menyebar ke berbagai penjuru dunia. Mobil ini memiliki nama julukan yang berbeda-beda pada setiap negara, namanya biasanya berupa istilah yang mencoba menggambarkan bentuknya yang unik: Käfer di Jerman; Sedan, lalu Fusca di Brasil; Coccinelle di Perancis; Σκαθάρι (Scathari yang berarti kumbang) atau Σκαραβαίος (Scaraveos yang berarti kumbang jenis Scarabaeidae) di Yunani; Maggiolino di Italia; Sedán atau Vocho di Meksiko; Kever di Belanda; kotseng kuba (yang berarti 'mobil punggung bongkok')/"pagong" (kura-kura) di Filipina; Garbus (yang berarti 'Bongkok') in Polandia; Brouk di Republik Ceko; Carocha di Portugal; Escarabajo di Spanyol dan Amerika Latin; Hipushit di Israel; Косτенурка (Kostenurka) di Bulgaria (yang berarti kura-kura); عقروقة (Ag-ru-ga) in Iraq; Boble (gelembung) di Norwegia; Buba di Kroasia; Bug di Amerika Serikat, dan tentunya Kodok di Indonesia.

Sejarah VW type 181-think (safari)
Judul Asli : History of the 181
Dikutip dari : http://www.kodoq.com/artikel/artikel_12.htm
Intro
Volkswagen Tipe 181, atau yang lebih dikenal sebagai Safari di Indonesia, atau the Thing di Amerika, adalah sebuah mobil yang diciptakan buat pasar sipil pada tahun 1960′an dari rancangan Tipe 82 Kubelwagen yang digunakan Pasukan Jerman sebagai kendaraan angkutan ringan (light field transport vehicle) pada Perang Dunia ke 2. Sedangkan Tipe 82 dibuat dari rancangan platform casis KDFwagen (kekuatan melalui kegembiraan - strength through joy), sebuah "mobil rakyat" produksi masal untuk keluarga-keluarga Jerman yang dirancang oleh Ferdinand Porsche, sesuai dengan permintaan Adolf Hitler (bukan dia yang merancang VW). Pada saat kekuatan militer Jerman ditingkatkan pada tahun 1930′an, sebuah mobil militer dari platform KDF dirancang pada tahun 1934. Tetapi baru pada bulan Januari 1938 Militer Jerman memberikan spesifikasi khusus pada Porsche untuk sebuah mobil yang kemudian dinamakan Tipe 62. Porsche kemudian memanggil Perusahaan Trutz dari Gotha untuk merancang khusus badan kendaraan yang ringan untuk dipakai di platform KDFwagen, dan dua prototip dibuat pada bulan Februari 1938.
Prototype
Salah satu prototip memiliki bentuk yang serba bundar, sedangkan yang satu lagi lebih ke-kotak-kotak-an. Kedua-duanya menyimpan ban serepnya di ruang bagasi depan. Tetapi kedua model tersebut ditolak oleh militer Jerman, yang menginginkan sebuah mobil yang memiliki "body" yang lebih bernuansa militer. Hasil akhir adalah sebuah mobil yang lebih kotak-kotak, yang kemudian lebih diterima oleh militer Jerman, dan tes lapangan pun dimulai.
Hasil uji lapangan untuk Tipe 62 menunjukkan diperlukannya performa "off-road" yang lebih baik, dan Porsche menanggapinya dengan cara memasang "spur gear reduction unit" pada bagian luar hub belakang, dan merancang ulang hub depan. Perubahan ini menurunkan rasio akhir gir dan menambah sekitar 2 inci "ground clearance" untuk Tipe 62, membuat performanya lebih baik untuk medan "off-road". Dikombinasikan dengan tipe-cam "limited slip differential" dan peredam hidrolik untuk stir, Tipe 62 menunjukkan performa "off-road" yang hampir menyamai, dan kadang melebihi, kendaraan "four wheel drive" lainnya. Tipe 62 menggunakan mesin VW berkapasitas 985 cc yang menghasilkan 24 hp, empat percepatan, dan unsynchronized transmission. Tipe 62 pertama dikirimkan ke militer Jerman pada bulan Desember 1939 dan mendapat kode dinas - Tipe 82. Atap kanvas yang dapat dibuka-tutup dipasang, tetapi pemanas belum dipasang sampai tahun 1940. Pada akhir tahun 1940, lebih dari seribu Tipe 82 telah diproduksi. Pada Tipe 82 model awal, panel-panel dashboard masih kecil, dan hanya ada sebuah speedometer, yang kemudian diperbesar ukurannya pada tahun 1941. Perubahan lain adalah pada mesin yang ditingkatkan menjadi 1131 cc yang menghasilkan 25 hp yang dipasang pada bulan Maret 1943.
Lebih Unggul dari Jeep
Sebuah mobil Tipe 82 untuk Korps Afrika Jerman ditangkap pasukan Sekutu pada awal Kampanye Afrika Utara, dan pada tahun 1941 dikirim ke Aberdeen Proving Grounds di Maryland untuk dites dan dievaluasi. Tes menunjukkan walaupun Tipe 82 yang "two wheel drive" tidak dapat mengungguli kemampuan "Jeep" Amerika (American GP) pada kondisi pengemudian yang ekstrim, kemampuan "cross-country"-nya cukup mengesankan. Selain itu Tipe 82 memiliki beberapa keunggulan dibanding Jeep, termasuk: beberapa ratus pon lebih ringan, lebih irit material dalam pembuatan, jarak tempuh yang lebih jauh dengan jumlah bensin yang sama, sangat mudah pengoperasian dan pengurusannya, sangat tangguh, ruang yang cukup untuk empat penumpang, dan lebih lincah dari Jeep. Penilaian "official" kemampuan "cross-country" untuk Tipe 82 model "four wheel drive", dengan "cam-type locking differential" untuk depan dan belakang, telah hilang dengan zaman. Akan tetapi melihat performa Tipe 82 "two wheel drive" yang sebanding dengan Jeep (tanpa locking differentials untuk depan dan belakang), tidaklah mustahil bahwa performa Tipe 82 model "four wheel drive" dapat melebihi Jeep hampir disemua kondisi. Seperti Jerman yang menggunakan kendaraan-kendaraan hasil rampasan perang untuk kegiatan militernya, Sekutupun menggunakan kendaraan-kendaraan Jerman sitaan perang untuk kegiatannya. Untuk keperluan itu, maka Departemen Perang mengeluarkan buku panduan yang dikategorikan "Restricted", menggunakan prefix huruf "E" (untuk Enemy atau Musuh), yang mencakup pengoperasian dan pengurusan kendaraan dan alat angkutan hasil sitaan perang. Setelah dites, Tipe 82 dari Korps Afrika kemudian dipereteli dan sebuah Manual — TM E9-803 — dikeluarkan yang berisikan deskripsi umum, instruksi pengoperasian, dan bagian troubleshooting; instruksi maintenance untuk ekselon satu dan dua, instruksi pengangkutan; dan daftar perangkat-perangkat Amerika yang dapat digunakan dengan Tipe 82. Tipe 82 secara mekanis sangat sama dengan Volkswagen yang dibuat setelah perang, dan manual TM E9-803 kadang dapat dikira sebagai sebuah manual Volkswagen
Kuda Perang Jerman
Tipe 82 kemudian lebih dikenal sebagai Kubelwagen, Kubelsitzer, atau hanya Kubel saja, nama yang diambil dari "Kubelsitzwagen" atau "bucket seat car", walaupun banyak mobil militer jerman yang menggunakan "bucket seat" juga. Mesin berpendingin udara yang dipakai Kubelwagen memberinya kemampuan untuk beroperasi dengan baik di udara panas (seperti di gurun Sahara) ataupun di kedinginan Eropa Timur, dan kendaraan tersebut telah terbukti lincah dan bandel. Ada empat macam model Kubelwagen, berpenumpang empat, sebuah mobil survey empat penumpang, sebuah ambulan dengan dua kursi tandem disebelah kiri kendaraan dan tempat tidur disebelah kiri, dan sebuah model mobil radio dengan tiga penumpang. Total produksi untuk Kubel model dasar berjumlah sekitar 55,000 unit.
Model Amphibious
Model lain yang dirancang dari model Kubelwagen adalah mobil ampibi Tipe 166 Schwimmwagen, yang dibuat dalam jumlah besar. Sebanyak 150 Prototype Porsche dibuat dibawah kode Tipe 128 untuk dites lapangan pada tahun 1940, tetapi model ini tidak disetujui untuk produksi. Schwimmwagen akhirnya menggunakan platform KDFwagen yang menggunakan "four wheel drive" dan body seperti sebuah perahu. Penggerak diair menggunakan tiga bilah baling-baling yang disambungkan ke mesin dan dipasang dengan engsel di kap belakang. Schwimmer dapat melaju dengan kecepatan 6 knots di air dan 50 mph di darat. Sebanyak 14,265 Schwimmwagen diproduksi antara tahun 1942 dan 1944.
Beberapa variasi dari Kubelwagen dibuat sebagai prototip, termasuk versi yang menggunakan roda dari rantai baja, versi yang dapat dijalankan diatas rel kereta, dan versi yang memiliki wheelbase pendek 29", tetapi tidak ada satupun yang dibuat dalam jumlah banyak. Modifikasi di lapangan sudah menjadi sangat awam, seperti penambahan baja anti peluru untuk melindungi penumpangnya dari tembakan senjata lawan.
Kembali ke Peran Sipil
Sebuah model Kubelwagen untuk sipil yang body-nya dirancang ulang, dinamakan Tipe 181. Pertama kali diluncurkan di Amerika pada tahun 1973 sebagai "The Thing". Perubahan termasuk sebuah dashboard yang lebih modern dan komplit, mesin 40 hp, transmissi synchromesh, ban serep didalam bagasi depan, fender-fender yang lebih kotak, pintu yang dirancang ulang, handle pintu baru, pintu depan dengan engsel disisi depan (berbeda dengan Kubel yang engselnya dibagian belakang), lampu sorot yang dipasang didalam fender (Kubel diatas fender), penambahan bemper, dan opsi hard-top dan pemanas ruangan. Perubahan lain adalah saat dihilangkannya "rear hub reduction gears" pada akhir tahun 1973, dan juga dihilangkannya "limited slip differential". Semua Safari yang diimpor ke Amerika adalah buatan Mexico.
VW Safari dibuat diatas casis yang mirip dengan yang dipakai Karmann Ghia. Gir-gir memiliki kesamaan dengan yang dipakai VW Kodok dan Kombi, dan bagian-bagian lainnya adalah unik untuk 181. Dibangun dengan casis yang sama, spesifikasi Safari hampir sama dengan Kodok dan Microbus. Impor ke Amerika diberhentikan pada tahun 1974, walaupun Tipe 181 tetap dibuat dan dijual di Mexico dan Brazil untuk beberapa tahun setelah itu.
back 2 up

Selengkapnya...

Lirik Lagu

Kilaf - Slank

Maafkan aku telah menyakitimu
Aku tak bermaksud untuk mengkhianatimu
Maafkan aku sudah melukaimu
Aku tak berniat untuk meninggalkanmu


Reff:
Aku hanya tak mampu bicara jujur padamu
Aku hanya tak mampu berkata benar

Maafkan aku bila menduakanmu
Tapi aku tak mencintai dia
Maafkan aku kalau sulut marahmu
Aku tak sengaja untuk lakukan itu

Maafkan aku jika bakar hatimu
Aku tak terfikir untuk nyalakan apimu
Aku hanya tak mampu bicara jujur padamu
Aku hanya tak mampu berbuat benar

Maafkan aku bila menduakanmu
Tapi ku tak serius dengan dia 2x
Tapi aku tak mencintai dia 2x


Selengkapnya...

me..., my schazty n my scooter [gallery fhoto]

Aden_dr2 myscooterlove







Selengkapnya...

Cari dunkz!



Selengkapnya...